Tindakan pencegahan untuk menghindari kerusakan pada relief batu
Relief batu sangat umum dalam kehidupan kita. Sebagai seni dekoratif, relief memiliki berbagai bentuk, yang dapat diukir di dinding untuk membuat dinding terlihat lebih tiga dimensi, dan juga membuat dinding terlihat lebih indah. Hiasi untuk membuat seluruh ruang terlihat tidak monoton. Lantas untuk menjaga keindahan relief batu, bagaimana cara menjaga relief dan menghindari kerusakan pada relief tersebut? Berikut ini adalah pengantar singkat untuk Anda.
Semua batu takut asam dan basa. Sebagai contoh: asam sering menyebabkan oksidasi mineral pirit pada granit menghasilkan fenomena menguning, asam akan menguraikan kalsium karbonat yang terkandung dalam marmer, menyebabkan permukaan terkikis, alkali juga akan mengikis feldspar dan silisifikasi kuarsa pada granit. Batas butir bahan kristal menyebabkan fenomena pengelupasan butir.
Ada juga banyak jenis lilin di pasaran, termasuk lilin berbasis air, lilin asam lemak, lilin berbasis minyak, lilin akrilik, dll. Lilin ini pada dasarnya mengandung zat asam dan alkali. Tidak hanya akan menyumbat pori-pori kapiler batu, tetapi juga akan ternoda oleh debu hingga membentuk kerak lilin, yang mengakibatkan permukaan batu menguning.
Jangan gunakan deterjen non-netral secara sembarangan. Untuk mencapai efek pembersihan cepat, pembersihan umum mengandung asam dan alkali. Karena itu, jika Anda menggunakan deterjen dengan bahan yang tidak diketahui untuk waktu yang lama, kilap permukaan batu akan hilang, dan residu obat yang tidak netral akan hilang. Ini adalah penyebab utama lesi batu di masa depan.
Untuk menjaga agar batu tetap bernafas dengan lancar, perlu untuk menghindari menutupi permukaan batu dengan karpet dan serba-serbi untuk waktu yang lama, jika tidak, uap air di bawah batu tidak dapat menguap melalui pori-pori kapiler batu. Batu akan menyebabkan lesi batu yang mengganggu karena kelembaban yang berlebihan dan peningkatan kadar air.